Reza Kurniawan
STIMED Palapa Nusa
Tambah Pengalaman
“Segi akademik bagus, pengembangan dirinya juga bagus, bisa menambah pengalaman. Banyak hal di luar negeri yang bisa dipelajari.”
Ayas
Universitas Negeri Makassar
Mau di Australia
“Kalau pelajar Indonesia ke luar negeri dia bisa tahu cara belajar dengan mengenal budaya di negeri orang. Kalau mereka pulang ke Indonesia dia akan menshare pengalamannya. Kalau saya mau pertukaran pelajar di Australia karena di sana universitasnya bagus-bagus dan alumninya banyak yang sukses.”
Musmir Haeriah
Universitas Islam Negeri
Mandiri
“Pertukaran pelajar sangat bagus karena selain kita bisa merasakan belajar di Indoneaia bisa juga di luar negeri. Menambah pengalaman juga yang pastinya menambah kemandirian karena hidup di negara orang.”
Rika Afrini Anti Haeril
Universitas Muslim Indonesia
Belajar Bahasa dan Beradaptasi
“Pertukaran pelajar sangat bagus karena kalau pulang ke Indonesia bisa saling sharing ilmu. Mereka juga harus belajar bahasa dahulu dan harus bisa beradaptasi di lingkungan yang akan dituju,”
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 25 Juli 2013
Masita Achmad
Minggu, 25 Agustus 2013
Tambah Wawasan dengan Study Club
REPORTER: MASITA ACHMAD
EDITOR: ARSYAD HAKIM
Berbagai terobosan kreatif dalam proses belajar mengajar telah diciptakan demi memaksimalkan penyerapan ilmu yang diberikan. Salah satunya adalah Study Club (SC) yang pastinya sudah tidak asing lagi di kalangan mahasiswa.
Mendapatkan ilmu lebih dan bahkan mendapat materi yang tidak didapatkan di bangku kuliah menjadi salah satu alasan Nur Sepadani, mahasiswi Universitas Muslim Indonesia untuk mengikuti SC di kampusnya.
"Ikut SC namanya Kapak, Kerukunan Pergerakan Mahasiswa Keadilan. Contoh materinya kayak logika, filsafat. Dan baru-baru ini tentang RUU Keamanan Nasional. Biasa juga mengulang pelajaran yang telah didapatkan," ungkap gadis yang menyukai genre musik jaz dan pop ini.
Lanjut Nur, SC bisa membuatnya lebih banyak berinteraksi dengan orang lain dan lebih memperluas jaringan pertemanan.
"Jaringan lebih luas karena kedekatan antarsenior dan junior, belajarnya juga jadi lebih leluasa dengan senior," aku perempuan kelahiran Makassar, 11 Desember 1993 ini.
Senada dengan Nur, Randa Haryanto mahasiswa STIMED Nusa Palapa juga berpendapat bahwa SC membuka ruang lebar untuk berinteraksi dengan dunia luar selain di dalam ruangan kelas.
"Kalau penyerapan materinya tergantung, kembali lagi ke pribadi masing-masing. Pastinya akan menambah ilmu dan bisa dikembangkan," tuturnya kepada SKeMa.
Nurul Hidayah Az-Zahra, mahasiswa jurusan Hukum Universitas Negeri Makassar, juga turut memberikan sumbangan pendapat mengenai SC.
"Menurut ku SC itu efektif karena kita bisa berkumpul dengan orang-orang yang sehobi atau sahati dengan kita. Kalau ada yang tahu dan ada yang tidak tahu, bisa saling bertukar pikiran," beber gadis yang menyukai film action ini.
Jika hanya belajar dalam ruangan perkuliahan, mahasiswa akan jenuh dan bosan. Untuk itu tak ada salahnya jika mahasiswa mencoba menambah wawasan lewat Study Club. Selain mendapatkan ilmu, jaringan pertemanan juga bisa semakin luas. (*)
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 24 Juli 2013
EDITOR: ARSYAD HAKIM
Berbagai terobosan kreatif dalam proses belajar mengajar telah diciptakan demi memaksimalkan penyerapan ilmu yang diberikan. Salah satunya adalah Study Club (SC) yang pastinya sudah tidak asing lagi di kalangan mahasiswa.
Mendapatkan ilmu lebih dan bahkan mendapat materi yang tidak didapatkan di bangku kuliah menjadi salah satu alasan Nur Sepadani, mahasiswi Universitas Muslim Indonesia untuk mengikuti SC di kampusnya.
"Ikut SC namanya Kapak, Kerukunan Pergerakan Mahasiswa Keadilan. Contoh materinya kayak logika, filsafat. Dan baru-baru ini tentang RUU Keamanan Nasional. Biasa juga mengulang pelajaran yang telah didapatkan," ungkap gadis yang menyukai genre musik jaz dan pop ini.
Lanjut Nur, SC bisa membuatnya lebih banyak berinteraksi dengan orang lain dan lebih memperluas jaringan pertemanan.
"Jaringan lebih luas karena kedekatan antarsenior dan junior, belajarnya juga jadi lebih leluasa dengan senior," aku perempuan kelahiran Makassar, 11 Desember 1993 ini.
Senada dengan Nur, Randa Haryanto mahasiswa STIMED Nusa Palapa juga berpendapat bahwa SC membuka ruang lebar untuk berinteraksi dengan dunia luar selain di dalam ruangan kelas.
"Kalau penyerapan materinya tergantung, kembali lagi ke pribadi masing-masing. Pastinya akan menambah ilmu dan bisa dikembangkan," tuturnya kepada SKeMa.
Nurul Hidayah Az-Zahra, mahasiswa jurusan Hukum Universitas Negeri Makassar, juga turut memberikan sumbangan pendapat mengenai SC.
"Menurut ku SC itu efektif karena kita bisa berkumpul dengan orang-orang yang sehobi atau sahati dengan kita. Kalau ada yang tahu dan ada yang tidak tahu, bisa saling bertukar pikiran," beber gadis yang menyukai film action ini.
Jika hanya belajar dalam ruangan perkuliahan, mahasiswa akan jenuh dan bosan. Untuk itu tak ada salahnya jika mahasiswa mencoba menambah wawasan lewat Study Club. Selain mendapatkan ilmu, jaringan pertemanan juga bisa semakin luas. (*)
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 24 Juli 2013
Cerdaskan Bangsa dengan Pengadaan Perpustakaan
Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Sukarela PMI (KSR PMI) unit 121 Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) gelar aksi peduli pendidikan Indonesia dengan kegiatan pengadaan perpustakaan dan buka puasa bersama. Kegiatan dilaksanakan di SD Muhammadiyah Bontoala, Sabtu, 20 Juli.
Pengadaan perpustakaan ini adalah sebagai salah satu rangkaian Peringatan Hari Lahir (Perihal) VI KSR PMI Unit 121 PNUP.
Diresmikan oleh Kasubag Kemahasiswaan PNUP, Nasli S.Sos, perpustakaan ini dilabeli dengan nama "Perpustakaan Relawan 121".
Tak hanya dihadiri oleh anggota KSR PMI Unit 121 dan pihak dari SD Muhammadiyah Bontoala, acara ini juga dihadiri Kepala Bidang Pendidikan Dinas Kota Makassar, Drs Nurdin Rasyid Msi, perwakilan dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, Tulus Wulan Juni S.Sos, dan Ketua Dikdasmen Yayasan Muhammadiyah.
Ketua panitia, Muh Asraf menjelaskan beberapa alasan terkait pemilihan SD Muhammadiyah Bontoala sebagai lokasi pengadaan perpustakaan.
"Karna SD ini merupakan salah satu SD tertua di Makassar tapi sama sekali belum memiliki perpustakan sebagai sarana untuk menunjang minat baca anak di SD tersebut," jelasnya.
Dengan adanya perpustakaan ini diharapkan bisa menjadi media yang dapat membantu siswa SD Muhammadiyah Bontoala dalam belajar dan menggali informasi. (mk5/ars)
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 23 Juli 2013
Pengadaan perpustakaan ini adalah sebagai salah satu rangkaian Peringatan Hari Lahir (Perihal) VI KSR PMI Unit 121 PNUP.
Diresmikan oleh Kasubag Kemahasiswaan PNUP, Nasli S.Sos, perpustakaan ini dilabeli dengan nama "Perpustakaan Relawan 121".
Tak hanya dihadiri oleh anggota KSR PMI Unit 121 dan pihak dari SD Muhammadiyah Bontoala, acara ini juga dihadiri Kepala Bidang Pendidikan Dinas Kota Makassar, Drs Nurdin Rasyid Msi, perwakilan dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, Tulus Wulan Juni S.Sos, dan Ketua Dikdasmen Yayasan Muhammadiyah.
Ketua panitia, Muh Asraf menjelaskan beberapa alasan terkait pemilihan SD Muhammadiyah Bontoala sebagai lokasi pengadaan perpustakaan.
"Karna SD ini merupakan salah satu SD tertua di Makassar tapi sama sekali belum memiliki perpustakan sebagai sarana untuk menunjang minat baca anak di SD tersebut," jelasnya.
Dengan adanya perpustakaan ini diharapkan bisa menjadi media yang dapat membantu siswa SD Muhammadiyah Bontoala dalam belajar dan menggali informasi. (mk5/ars)
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 23 Juli 2013
Pedagang Setuju Pengendalian Harga
Asri
(Pedagang Telur Pasar Terong)
Operasi pasar bukan hal baru yang dilakukan pemerintah jika harga sembilan bahan pokok (sembako) melonjak di atas harga normal. Gunanya, tentu saja untuk menekan tingginya harga dan kembali meningkatkan daya beli masyarakat.
Ditemui di sela-sela kesibukannya menjual telur di pasar Terong, Asri mengakui adanya kenaikan harga telur yang ia jual setiap harinya.
"Biasanya di bawah tiga puluh ribu, sekarang di atas tiga puluh ribu bahkan mencapai tiga puluh enam ribu per rak," pungkasnya.
Kenaikan harga bahan pokok bisa ditengarai oleh beberapa hal di antaranya musim kemarau, naiknya harga BBM dan juga momen hari keagamaan. Asri menambahkan bahwa kenaikan harga telur yang ia jual disebabkan oleh momen Ramadan.
"Masyarakat tetap beli, tapi jumlahnya menurun. kalau biasanya beli satu rak, sekarang sisa beli sepuluh biji," tutur bapak yang telah sepuluh tahun menjual di pasar Terong ini.
Saat ditanya, Asri mengaku belum ada petugas dari Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) yang melakukan operasi pasar terkait kenaikan harga ini. Tapi pada dasarnya, kata dia, pedagang setuju saja jika ada pengendalian harga sembako dari pemerintah lewat operasi pasar. (mk5/ars)
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 23 Juli 2013
(Pedagang Telur Pasar Terong)
Operasi pasar bukan hal baru yang dilakukan pemerintah jika harga sembilan bahan pokok (sembako) melonjak di atas harga normal. Gunanya, tentu saja untuk menekan tingginya harga dan kembali meningkatkan daya beli masyarakat.
Ditemui di sela-sela kesibukannya menjual telur di pasar Terong, Asri mengakui adanya kenaikan harga telur yang ia jual setiap harinya.
"Biasanya di bawah tiga puluh ribu, sekarang di atas tiga puluh ribu bahkan mencapai tiga puluh enam ribu per rak," pungkasnya.
Kenaikan harga bahan pokok bisa ditengarai oleh beberapa hal di antaranya musim kemarau, naiknya harga BBM dan juga momen hari keagamaan. Asri menambahkan bahwa kenaikan harga telur yang ia jual disebabkan oleh momen Ramadan.
"Masyarakat tetap beli, tapi jumlahnya menurun. kalau biasanya beli satu rak, sekarang sisa beli sepuluh biji," tutur bapak yang telah sepuluh tahun menjual di pasar Terong ini.
Saat ditanya, Asri mengaku belum ada petugas dari Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) yang melakukan operasi pasar terkait kenaikan harga ini. Tapi pada dasarnya, kata dia, pedagang setuju saja jika ada pengendalian harga sembako dari pemerintah lewat operasi pasar. (mk5/ars)
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 23 Juli 2013
Ultah KOSMIK Unhas
Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin menggelar acara perayaan ulang tahun ke-24, jumat 19 juli dengan konsep Tudang Sipulung dan buka puasa bersama.
Acara ini banyak dihadiri oleh alumni dari berbagai angkatan, bahkan dihadiri oleh angkatan tahun 1990-an yang merupakan pembuktian besarnya rasa kekeluargaan yang terjalin antar alumni maupun mahasiswa yang masih dalam masa studi.
Disamping acara buka puasa bersama, acara ini dilanjutkan dengan acara Tudang Sipulung yaitu sesi sharing dan diskusi hingga berakhirnya acara sekitar pukul 20.00.
Tak hanya sebagai moment perayaan ultah jurusan, acara ini juga merupakan media untuk mempererat silaturrahmi antar angkatan.(mk5)
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 21 Juli 2013
Acara ini banyak dihadiri oleh alumni dari berbagai angkatan, bahkan dihadiri oleh angkatan tahun 1990-an yang merupakan pembuktian besarnya rasa kekeluargaan yang terjalin antar alumni maupun mahasiswa yang masih dalam masa studi.
Disamping acara buka puasa bersama, acara ini dilanjutkan dengan acara Tudang Sipulung yaitu sesi sharing dan diskusi hingga berakhirnya acara sekitar pukul 20.00.
Tak hanya sebagai moment perayaan ultah jurusan, acara ini juga merupakan media untuk mempererat silaturrahmi antar angkatan.(mk5)
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 21 Juli 2013
Kotak Suara (Cinta Beda Agama)
Warda Thamrin
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Sebaiknya Seagama
"Sebaiknya pacaran sama yang seagama saja. Kan enak kalau Lebaran sama-sama atau kalo misalkan agama Kristen bisa Natal sama-sama. Kalau seagama juga jalan kedepannya untuk jenjang yang serius lebih mulus karena tidak tersangkut masalah agama."
Julianto Takasihaeng
Universitas Hasanuddin
Pegang Komitmen
"Pacaran beda agama bisa bertahan lama bisa juga tidak. Yang penting pegang komitmen satu sama lain. Kedepannya akan agak susah karena ada pihak yang harus mengalah kalau mau menikah nanti."
Muflihul Khair
Universitas Islam Negeri Alauddin
Mendewasakan
"Selama keduanya bisa menjalani, kenapa tidak. Agama tidak menjadi penghambat. Pacaran kan untuk berbagi kasih sayang. Banyak perbedaan akan semakin mendewasakan."
Hasna
Universitas Negeri Makassar
Harus Serius
"Yang pacaran beda agama harus siap dengan pandangan orang-orang. Mereka juga harus bisa dewasa menghadapi perbedaan. Banyak juga orang yang pacaran beda agama berakhir di pelaminan. Yang penting menjalani hubungan harus serius."
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 21 Juli 2013
Daya Saing Tinggi, Kualitas OK!
*Jurusan Teknik Mesin PNUP
REPORTER: MASITA
EDITOR: ARSYAD HAKIM
Tak ingin kalah saing dengan perguruan tinggi lain di Indonsia, Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) membuktikan diri dengan merajai berbagai kontes robot dalam negeri dengan mengusung jargon-jargon dari berbagai jurusan di antanranya jurusan Teknik Mesin.
Ditemui di ruang kerjanya, Muh Tekad, selaku ketua jurusan Teknik Mesin menjelaskan, beberapa kontes yang pernah dijuarai mahasiswanya. Kontes itu, di antaranya, juara 1 nasional Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) yang diselenggarakan di Universitas Dian Nuswantoro Semarang dan juara 1 se-Regional V Kontes Robot Seni Indonesia di Universitas Udayana Bali.
Pencapaian ini tentu saja dengan kerja keras berbagai pihak dan proses seleksi mahasiswa baru yang ingin mengecap pendidikan di Teknik Mesin PNUP. Kepada SKeMa, Muh Tekad menjelaskan, penerimaan mahasiswa baru di PNUP terkhusus di jurusan Teknik Mesin terbilang ketat.
"Setiap semester kami hanya membuka dua kelas untuk jurusan teknik mesin. Setiap kelas hanya terdiri dari kurang lebih 25 mahasiswa, karena jumlah mahasiswa harus disesuaikan dengan jumlah mesin yang tersedia," beber Muh Tekad.
Disamping itu proses pembelajaran di Teknik Mesin lebih banyak menekankan ke kegiatan praktikum demi peningkatan skill mahasiswa.
"Teori hanya 40 persen. 60 persennya adalah praktik" tuturnya.
Selain mempersiapkan mahasiswa untuk merajai kontes robot nasional, Teknik Mesin PNUP juga mempersiapkan mahasiswanya untuk siap direkrut oleh perusahaan ternama. Terbukti banyak lulusan Teknik Mesin yang diincar perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia di antaranya Pertamina, PLN, dam perusahaan-perusahaan besar lainnya. (*)
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 20 Juli 2013
REPORTER: MASITA
EDITOR: ARSYAD HAKIM
Tak ingin kalah saing dengan perguruan tinggi lain di Indonsia, Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) membuktikan diri dengan merajai berbagai kontes robot dalam negeri dengan mengusung jargon-jargon dari berbagai jurusan di antanranya jurusan Teknik Mesin.
Ditemui di ruang kerjanya, Muh Tekad, selaku ketua jurusan Teknik Mesin menjelaskan, beberapa kontes yang pernah dijuarai mahasiswanya. Kontes itu, di antaranya, juara 1 nasional Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) yang diselenggarakan di Universitas Dian Nuswantoro Semarang dan juara 1 se-Regional V Kontes Robot Seni Indonesia di Universitas Udayana Bali.
Pencapaian ini tentu saja dengan kerja keras berbagai pihak dan proses seleksi mahasiswa baru yang ingin mengecap pendidikan di Teknik Mesin PNUP. Kepada SKeMa, Muh Tekad menjelaskan, penerimaan mahasiswa baru di PNUP terkhusus di jurusan Teknik Mesin terbilang ketat.
"Setiap semester kami hanya membuka dua kelas untuk jurusan teknik mesin. Setiap kelas hanya terdiri dari kurang lebih 25 mahasiswa, karena jumlah mahasiswa harus disesuaikan dengan jumlah mesin yang tersedia," beber Muh Tekad.
Disamping itu proses pembelajaran di Teknik Mesin lebih banyak menekankan ke kegiatan praktikum demi peningkatan skill mahasiswa.
"Teori hanya 40 persen. 60 persennya adalah praktik" tuturnya.
Selain mempersiapkan mahasiswa untuk merajai kontes robot nasional, Teknik Mesin PNUP juga mempersiapkan mahasiswanya untuk siap direkrut oleh perusahaan ternama. Terbukti banyak lulusan Teknik Mesin yang diincar perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia di antaranya Pertamina, PLN, dam perusahaan-perusahaan besar lainnya. (*)
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 20 Juli 2013
Langganan:
Postingan (Atom)