Minggu, 25 Agustus 2013

Pedagang Setuju Pengendalian Harga

Asri
(Pedagang Telur Pasar Terong)

Operasi pasar bukan hal baru yang dilakukan pemerintah jika harga sembilan bahan pokok (sembako) melonjak di atas harga normal. Gunanya, tentu saja untuk menekan tingginya harga dan kembali meningkatkan daya beli masyarakat.
   
Ditemui di sela-sela kesibukannya menjual telur di pasar Terong, Asri mengakui adanya kenaikan harga telur yang ia jual setiap harinya.
   
"Biasanya di bawah tiga puluh ribu, sekarang di atas tiga puluh ribu bahkan mencapai tiga puluh enam ribu per rak," pungkasnya.
   
Kenaikan harga bahan pokok bisa ditengarai oleh beberapa hal di antaranya musim kemarau, naiknya harga BBM dan juga momen hari keagamaan. Asri menambahkan bahwa kenaikan harga telur yang ia jual disebabkan oleh momen Ramadan.
 
"Masyarakat tetap beli, tapi jumlahnya menurun. kalau biasanya beli satu rak, sekarang sisa beli sepuluh biji," tutur bapak yang telah sepuluh tahun menjual di pasar Terong ini.
   
Saat ditanya, Asri mengaku belum ada petugas dari Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) yang melakukan operasi pasar terkait kenaikan harga ini. Tapi pada dasarnya, kata dia, pedagang setuju saja jika ada pengendalian harga sembako dari pemerintah lewat operasi pasar. (mk5/ars)


NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 23 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar