Minggu, 25 Agustus 2013

Taaruf Sebagai Proses Perkenalan, Bukan Pacaran!

REPORTER: MASITA ACHMAD
EDITOR: ARSYAD HAKIM   

HUBUNGAN cinta anak kuliah memiliki daya tarik sendiri untuk diselami. Beberapa mahasiswa meresmikan hubungan mereka dengan label “pacaran”, yaitu hubungan yang dijalani oleh dua orang dengan saling berbagi kasih tapi tidak terikat pernikahan. Ada pula memilih taaruf yang banyak diartikan sebagai hubungan yang tak hanya sebatas teman tapi tidak pula menyentuh kata "pacaran".
  
Taaruf sendiri berarti berkenalan atau bersilaturahmi. Hal ini dilakukan sebelum merangkak ke tahap yang lebih jauh sebelum proses penentuan calon pendamping hidup dunia dan akhirat.
  
Annisa Nurillah HS saat di wawancarai terkait hal ini menjelaskan bahwa taaruf diartikan sebagai pengenalan dua orang yang sebelumnya tidak saling mengenal.
  
"Dalam Islam itu ada namanya taaruf yaitu porses perkenalan dua orang tapi mungkin orang tuanya sudah kenal. Salah satunya sudah ingin menikah tapi belum memiliki calon. Makanya dilakukan taaruf atau pengenalan dengan maksud segera menikah," ujar mahasiswi jurusan Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini. Tambahnya lagi, taaruf di kalangan mahasiswa tidak terjadi sesuai defenisi yang dipaparkannya.
  
"Faktanya mahasiswa yang dikenal alim pun biasanya mengaku taaruf tapi tidak seperti yang dimaksudkan Islam. Mereka sudah saling kenal dan membuat satu komitmen untuk menikah, tapi mereka tidak juga pacaran. Mereka tidak SMS-an  dan sebagainya. Mereka hanya berjanji satu sama lain tapi hasilnya diserahkan kepada Allah,” tutup gadis yang menyukai film bergenre action ini.
  
Pendapat yang sama disampaikan oleh Yuyun Reski Utami, mahasiswi STAIN Parepare.
  
"Taaruf adalah perkenalan dua orang yang ingin memasuki arah yang lebih jauh. Contohnya pernikahan. Sebelum pernikahan harus ada taaruf dulu,” ucap mahasiswi yang hobi makan soto ayam ini.
  
Resa Siregar mahasiswa jurusan Hukum Unhas memberikan argumen berbeda terkait taaruf. "Taaruf itu hubungan yang syar'i menuju pernikahan. Saat ini saya belum siap untuk hal itu,” ujar lelaki yang hobi tidur ini.


Dengan berbagai pendapat berbeda, taaruf ternyata belum dipahami betul oleh mahasiswa. Esensinya yang merupakan proses perkenalan kadang disalahartikan bahkan  dianggap sebagai bentuk pacaran dalam Islam. Untuk itu ekspansi pengetahuan sangat diperlukan untuk menyamakan presepsi akan pengertian taaruf.(*)

NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 14 Juli 2013 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar