Minggu, 25 Agustus 2013

Senior Harus Bijak dan Menyayangi

REPORTER: MASITA ACHMAD
EDITOR: ARSYAD HAKIM

Menjadi mahasiswa baru (maba), hal yang mungkin terlupakan bagi mahasiswa. Patuh kepada senior sudah tentu menjadi wajib dengan mengatasnamakan kesopanan dan menghargai yang lebih dahulu mengecap kehidupan kampus.
  
Merasa lebih tua, lebih berpengalaman, dan lebih berkuasa membuat para senior merasa layak memperdayai mahasiswa baru. contohnya saja pemaksaan maba untuk membeli beberapa aksesoris sejenis pin atau baju yang biasanya merupakan kegiatan penggalangan dana.
  
Deni Setiawan, mahasiswa Universitas 45 Makassar merasa hal ini wajar jika tujuannya untuk pencarian dana event-event jurasan atupun fakultas. "Tapi kalau cara menjualnya dengan cara memaksa bikin malas juga sih diladenin," lanjut mahasiswa alumni SMA 3 Makassar ini.
  
Berbeda dengan Deni, Afriany Dita Alizha, menganggap senior memanfaatkan kesempatan dan nama kesenior-an mereka.
  
"Mereka cuma cari keuntungan untuk hal-hal tertentu karena semacam ambil kesempatan dalam kesempitan," ujar perempuan berzodiak capricorn ini.
  
Berbeda dengan Deni dan Afriany, Khusnul Khatimah, menyarankan hal ini dilihat dari berbagai sisi, mahasiswa harus bisa menilai dengan baik setiap bentuk dan tindakan senior.
  
"Tergantung ji untuk apa itu dijual pin atau semacam stiker. Kalau niatnya amal atau hal-hal positif saya rasa wajarji, pintar menilai aja," ucapnya dengan logat Makassar yang kental.
  
Senior harusnya lebih bijak dalam menyantuni mahasiswa baru dengan tidak melakukan pemaksaan. Junior pun harus jeli melihat setiap arahan ataupun perintah dari senior. (*)
  
NB : Terbit di halaman SKeMa FAJAR, 17 Juli 2013     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar